BPR Bank Surya Yudha merencanakan upgrade sistem pada tahun 2009. Setelah melakukan beberapa perbandingan dan permintaan tender dari beberapa perusahaan TI, akhirnya mereka memilih IBM. Mereka memutuskan untuk membeli server i-series.
Bank Surya Yudha banyak melayani nasabah kelas mikro dan UKM. Mereka juga hanya beroperasi secara regional dalam satu provinsi. Karena jumlah nasabah yang hanya terbatas di daerah Jawa Tengah saja mereka mengaku tidak membutuhkan server yang terlalu tinggi spesifikasinya. BPR Bank Surya Yudha akhirnya memutuskan membeli server dengan kemampuan terendah di jajaran i-series, yaitu seri 520.
Saat ini, BPR Bank Surya Yudha memiliki 2 unit IBM system i model 520, satu unit dipakai sebagai mesin production bank yang diletakkan di kantor pusat Banjarnegara dan satu unit dipakai untuk back up system (DRC) di lokasi kantor cabang Purwokerto. Sistem back up yang digunakan adalah sistem “warm” back up.
Selama ini BPR Surya Yudha mengalami beberapa masalah.Mereka sering dipandang sebelah mata sebagai bank yang kurang professional, baik dari segi SDM maupun pelayanannya. Ternyata dengan mengaplikasikan sistem server tersebut, Bank Surya Yudha mampu menjadi bank yang sukses. Bahkan, mereka mampu memperoleh BPR Award untuk kategori Best IT dan Best Performance pada ajang Asia Pacific Conference and Exhibition 2010 di Jakarta Convention Center.
Bank sekecil apapun tetaplah sebuah bank. Dalam hal transaksi, segala jenis bank memiliki regulasi yang sama. Oleh karena itulah, bank-bank tersebut sebenarnya membutuhkan sebuah sistem yang menampung semua transaksi sesuai dengan regulasi Bank Indonesia. Dengan dasar pertimbangan seperti itu seharusnya bank-bank daerah tidak perlu ragu untuk mengimplementasi sebuah sistem canggih untuk menyokong kepuasan nasabahnya, seperti yang dilakukan BPR Bank Surya Yudha.
0 comments:
Post a Comment